27 Jan 2013

Menakar Pencapresan Jokowi

Sejarah mencatat, pemimpin yang bijak adalah raja yang menyamar dan berinteraksi langsung dengan rakyatnya.

Bahkan dalam dongeng kuno di negeri mana pun, raja lalim digambarkan sebagai seseorang yang enggan menemui rakyatnya dan lebih suka berpesta pora di dalam istana. 

Untuk menyelesaikan masalah kerajaan, ia memanggil punggawa istana dan meminta pendapat dari mereka. Selanjutnya, ia akan memerintahkan bawahannya untuk menyelesaikan persoalan itu lalu melanjutkan pesta pora di istananya.

Jika dianalogikan dengan situasi saat ini, sudah sangat sedikit sosok pemimpin yang mampu merefleksikan sosok raja bijak yang dirindukan rakyatnya itu.

Sangat berdasar, ketika masyarakat sangat antusias terhadap sosok Jokowi yang sering blusukan. Model kepemimpinan itu pun awalnya terasa aneh namun sangat dirindukan.

Dalam masa waktu seratus hari memimpin Jakarta, banyak pengamat dan juga masyarakat melihat ada semacam hope. Hal ini cukup untuk menjadi sebuah isyarat tentang pemimpin yang dinantikan telah ditemukan.

Sebetulnya apa yang dilakukan oleh Jokowi, bukanlah hal yang wah dalam dunia pemerintahan. Apa yang mereka lakukan sebetulnya adalah sesuatu yang standar, seperti itulah pemerintahan seharusnya.

Namun hal itu menjadi WAH, karena pemimpin yang berintegritas seperti beliau sudahh sangat langka di Indonesia, bahkan di dunia.

Gaya kepemimpinan Jokowi dalam memipin Jakarta menjadikan masyarakat daerah lain merasa iri dan ingin memiliki figur pemimpin yang mirip Jokowi.

Jika kita memantau Media elektronik baik itu media sosial maupun berita, tidaklah sulit bagi kita untuk menemukan para komentator dari daerah luar jakarta yang ikut mengamati dan selalu mengikuti kegiatan yang dilakukan Jokowi.

Ini menunjukan apa, kepemimpinan model Jokowi adalah kepemimpinan yang diimpikan oleh seluruh rakyat Indonesia. Bahkan hasil penerawangan lembaga-lembaga survei menempatkan Jokowi sebagai primadona bagi masyarakat untuk dipilih menjadi presiden.

Pemimpin Yang Berbaur Dengan Rakyat.
Sekarang, ketika penerawangan lembaga survei itu kita anggap benar dan mewakili mayoritas rakyat Indonesia. Lantas apakah mungkin Jokowi bisa menjadi presiden kita nantinya? baik di pilpres 2014 ataupun 2019?.

Menurut analisa pribadi saya, Jokowi sangat sulit untuk maju mencalonkan diri menjadi Presiden.

PDI-P, kemungkinan besar mengusung Megawati atau putrinya Puan Maharani untuk dicalonkan sebagai presiden. Meskipun Jokowi kader yang potensial dari partai, tapi untuk jabatan presiden saya yakin PDI-P akan berat untuk mengusungnya.

Jelas konstitusi kita tidak memperbolehkan calon independen untuk jabatan presiden, presiden hanya boleh dicalonkan oleh partai yang mendapat suara 20% atau gabungan partai yang kumpulan suaranya mencapai 20%.

Bolehlah kita berangan-angan, tiba-tiba ada partai lain yang mengusung Jokowi untuk maju nyapres, tapi apakah Jokowi siap.

Jokowi bukanlah orang yang haus akan kekuasaan. Sebagai kader partai yang taat, beliau sudah membuktikan bagaimana beliau bersikap dan menempatakan posisi partai, juga memperlihatkan kedekatan serta penghormatan beliau dengan Ketum PDI-P Megawati.

Jokowi juga sosok yang sangat peduli dengan budaya. Sejauh yang saya tau, orang yang peduli dengan budaya biasanya dalam menyikapi suatu hal, akan mengambil keputuskan melalui pendekatan "Rasa".

Hal ini yang jarang terpikir oleh para pengamat dan para pecinta Jokowi, yang menginginkan Jokowi jadi presiden. Kembali lagi saya bertanya, apakah Jokowi siap, siap untuk berhadap-hadapan dengan Megawati Family, senadainya Jokowi diusung partai lain.

Saya rasa Jokowi akan lebih memilih untuk menahan diri dan berkontribusi membangun bangsa lewat jabatan yang lain.

Jadi, kesimpulan yang bisa saya ambil, pusaran kepemimpinan Jokowi paling mentok adalah gubernur atau menteri.

Janganlah berkecil hati bagi para pecinta Jokowi. Meski Jokowi sulit untuk nyapres. Setidaknya pemimpin yang seperti Jokowi sudah menjadi ukuran bagi para calon pemimpin untuk bersikap dan meneladani, sekaligus menjadikan masyarakat semakin sadar dalam menentukan pilihan.

Namun sebagai anak bangsa yang rindu akan kepemimpinan yang jujur amanah seperti yang dicontohkan dan diajarkan oleh Nabi Muhammad, saya mempunyai harapan PDI-P mau legowo dan berfikir jernih untuk memboyong Jokowi menuju RI 1. Do'a kami para pecinta Jokowi selalu berasamanya, Amin.

Baca juga Ramalan Joyoboyo Tentang Rhoma dan Jokowi Jadi Presiden

Comments
0 Comments