19 Dec 2012

Virus 7F Menyerang Pemuda Indonesia

Sebagian besar pemuda abad ini telah terjangkiti virus 7F, perlu penanganan serius agar Virus 7F tidak merusak secara permanen. 

Virus 7F yang pertama adalah Fun (Foya-foya). Anak muda sangat menyukai dan menikmati bersenang-senang, dugem, pesta pora, mereka sangat kompak dalam hal ini. 

Dengan uang ngemis dari orangtua mereka rela iuran untuk membeli minuman beralkohol murahan,. Tak tanggung-tanggung, mereka menenggak di perempatan lalu berpura-pura kliyengan, seolah-olah teler, padahal demi gengsi supaya bisa dianggap berani.

F berikutnya ialah Fashion. Para pemuda sekarang bangga dan berkiblat dengan mode pakaian budaya luar negeri. Pakaian Korea menjadi simbol kemapanan, gaya rambut beserta model muka yang menurut saya kelihatan Kemenyek, justru digandrungi. Tidak salah jika sekelompok pemuda Djogja membuat tandingan Gangnam Style dengan Djowo Style, karena penghormatan kepada budaya sendiri.

Virus F lain yang juga berbahaya adalah Film. Para pemuda menjadikan film sebagai kitab suci sehingga apa yang ada dalam film, sinetron, bahkan iklan dijadikan sebagai tuntunan tidak lagi sekadar tontonan. 

Kebobrokan moral masyarakat dikemas dengan alasan seni. Blue film hampir menjadi kebutuhan, sehingga kompensasi terburuknya adalah banyaknya aborsi yang diakibatkan oleh hubungan kumpul kebo pemuda pemudi.

Juga virus Food, pemuda tidak lagi mengenal dan tidak suka makanan tradisional, justru mereka lebih menyukai, menggemari, dan merasa bangga dengan makanan siap saji ala barat. 

Negara yang dianugrahi kesuburan tanah sehingga bisa menghasilkan berbagai macam rempah-rempah, seharusnya merasa terhina jika disuruh makan Pitza atau Berger yang sejatinya adalah makanan kurang bumbu dan salah bumbu.

Ada lagi, yaitu virus Fans Fanatik. Meskipun tingkahnya tidak selucu Bolot dan Jojon, pun tidak seganteng Hengky Kurniawan. Tapi Justin Bieber bisa disembah oleh para pemudi negeri ini.

Saya kasih anda bocoran rahasia. Profesor Charles Xavier yang punya sekolah mutan, pernah membaca pikiran Justin Bieber saat berkunjung ke Indonesia, melihat para fans yang kumut-kumut, kecut dan nggilani karena menunggu sejak kemaren sore. Dia bilang apa coba? "Aslinya eneg gue liat kalian, sama pantatnya Selena Gomez yang lagi kentut aja, muka kalian nggak sebanding".

Fulus, juga menjadi salah satu virus yang sering menjangkiti pemuda, khusus untuk fulus, sebenarnya tidak hanya mengancam pemuda tapi juga orangtua.

Virus F terakhir ialah Facebook. Waktu pemuda telah habis untuk facebook serta twitter. Pergerakan jasmani dan rohani sudah diwakilkan hanya dengan jari.

Sholat dan berdo'a sambil nangis-nangis di facebook, pernah lihat ada status "Lagi Tahajud :D" . Misoh Djancuk juga di Facebook. Nembak dan mutusin juga setali tiga uang, lewat facebook dan twitter.

Ke tujuh virus itu harus segera dicegah dan diobati, bagaimana cara mencegahnya?

Upaya pertama ialah evaluasi semua lini, baik di tingkat pemerintah, keluarga, maupun lingkungan, karena kondisi seperti ini tidak sepenuhnya salah pemuda.

Pemerintah harusnya membuat regulasi dan kegiatan yang memancing kreatifitas pemuda, untuk lebih mengenal dan mencintai bangsanya. Perlu juga diajarkan kembali sejarah Heroik para pendahulu kita, tentang bagaimana kehidupan semasa muda para tokoh Hero yang telah mengisi sejarah bangsa.

Orangtua tidak boleh hanya mengejar dan mengedepankan materi karena anak-anak juga sangat memerlukan kebersamaan. Biarlah bapak yang bekerja mencari nafkah keluar kota, sedang ibu tidak usah ikut-ikutan sempoyongan kerja keras banting tulang, cukup membantu yang ringan-ringan sambil mendidik anak kesayangan.

Pendidikan karakter harus terus-menerus diberikan karena pembentukan karakter tidak dapat instan. Tidak hanya menuntut siswa, tetapi guru dan orangtua juga harus dapat memberi contoh yang baik.

Dan terakhir, egoisme sempit, sikap "Yang Penting Bukan Keluargaku", "Yang Penting Bukan Anakku" dan "Yang Penting Bukan Aku" harus segera dihilangkan. Sifat ke-Aku-an itulah yang sebetulnya mendegradasi kehidupan berbangsa dan bersosial kita. Semoga bermanfaat.
Comments
0 Comments