9 Jan 2011

Ternyata Sudah Setahun

Tepat tanggal 9 januari 2010, jam 4 sore ba'da ashar, telah lahir anak kami yang pertama. Zuhair, sebuah nama yang diberikan oleh bapaknya. Bayi laki-laki yang lahir dari rahimku ini, meski dengan operasi sesar, ia nampak sehat dan gemuk, beratnya hampir 3,5 kg. Tak terbendung lagi rasa bahagia yang ada dihati. Meski sakit yang ku alami setelah operasi teramat nyeri, namun sirna bersama tangisan bayi.

Malam hari dirumah sakit, aku terbaring lemas diatas ranjang. Suamiku sibuk bikin minuman untuk anakku, karena aku nggak bisa langsung menyusui. Ia mondar mandir, kelantai atas, lalu turun kebawah, hanya untuk mencari air hangat, karena seorang bayi tentunya harus minum yang hangat. Suamiku tak tahu, kalau sebenarnya di kamar mandi ruanganku ada heater(pemanas air), kalau saja tahu, pasti dia tak payah bolak balik keatas kebawah. Repot sekali jadi orang tua baru.

Kami hanya berdua dirumah sakit, tak ada teman yang menemani. hanya sebelumnya, setelah sholat maghrib, seorang teman datang menjenguk. Namun lepas jam 12 malam, dia diusir keamanan rumah sakit, pasalnya yang diizinkan hanya satu orang saja yang menemani pasien, meski pada kenyataanya pasien disampingku yang kebetulan satu ruangan ditemani 3 orang keluarganya. Namun tak apalah, kami tetap bertahan walaupun sendirian.

Awal yang menyedihkan adalah saat ganti popok. Kami tak tahu kalo popok bayi harus diganti tiap 4 jam sekali. Baru kami tahu, setelah salah satu teman kami menelpon dan memberikan beberapa informasi tentang apa yang harus kami lakukan, salah satunya mengganti popok. Di kesempatan ini, tentu suamiku yang harus bertindak, dia tak pernah sekalipun memiliki pengalaman mengganti pampers, alhasil dia kerepotan. Sementara aku hanya memperhatikan tak tahu harus bantu apa, karena aku tak bisa apa-apa, terasa sakit untuk bergerak. Setiapkali mengganti pampers pasti anakku menangis sejadi-jadinya, membuat bapaknya semakin panik, lucunya ditengah kepanikan itu, eh bayinya pipis. Dasar bayi laki-laki, kalo pipis mancur keatas, untung nggak kena wajahnya. Pengen tertawa, tapi bingung, panik, serba salah.

Akhirnya, tak tahan lagi, suamiku minta bantuan seorang Madam Mesir untuk mengganti popok anakku, yang kebetulan Madam itu bernasib sama dengan suamiku, yaitu menemani pasien sesar. Sewaktu ia mau mengganti pampers anakku, ia langsung histeris "ya Allah...jangan dibuka bajunya, dingin Ahmad", ucapnya mengingatkan suamiku. Waktu itu memang sedang musim dingin. Kemudian dengan cekatan ibu yang kami mintai bantuan itupun selesai menggantikan pampers.Ucapan terima kasih tak terelakkan dari mulut kami.

Malam semakin larut, mata semakin menggelayut. Namun apa daya, sang bayi menangis tiada tara, membuat mata orang tuanya tak mampu mengatup. Capek, lelah, itu pasti yang dirasakan suamiku. Mondar mandir cari air hangat, menuntunku ke kamar mandi, menggendong anaknya yang tak mau lepas dari pelukan. Kami tak mengerti, kenapa setiap kali dipeluk, sang bayi terdiam, setiap kali ditidurkan, ia menangis memecah keheningan. Setelah kian lama merawatnya, akhirnya kami sadar, bahwa sang bayi kedinginan, dan selalu menginginkan kehangatan, bukan hanya selimut, namun juga pelukan.

Cukup sekali melahirkan dengan sesar, aku tak mau lagi. Namun di sini, di kairo, ada yang berani melahirkan dengan operasi sesar sampai 5 kali, hanya dalam selang waktu tiap melahirkan satu tahun. Di Indonesia tentu nggak boleh, hanya di Kairo yang boleh. Meskipun boleh, aku nggak mau. Aku pengen yang natural saja, setelah merasakan sakitnya operasi sesar. Operasinya sih nggak kerasa, tapi setelahnya baru terasa.

Oleh karena itu, bagi calon ibu, sebaiknya diet diumur kehamilan 9. Biar nggak terlalu besar bayinya. Tapi bagi yang memiliki panggul sempit, tentu harus di sesar, seperti yang henya memiliki tinggi badan dibawah 147 cm. Bisa juga dengan alasan kesehatan lainnya, seorang ibu bisa di operasi sesar.


Anakku kini sudah genap satu tahun, semoga menjadi anak yang soleh, bermanfaat, serta berbakti kepada orang tua yang telah, sedang dan akan selalu memberikan kasih sayang seutuhnya.
Comments
1 Comments