Aku tak sempat berfikir
Apa yang harus aku buang
Biar hilang dari hidup yang tak tenang
Seandainya matahari berhenti
Tuk selalu bersinar
Dan sang rembulan
Tak lagi menerangi gelap malam
Ada yang bilang
Masa lalu jangan di bingungkan
Masa depan yang harus
Di pikirkan dan di dambakan
Hati seorang hamba goyah
Hanya karena makhluk lemah
Sekarang dia mencaria arah
Agar jadi orang yang gagah
Banteng perkasa kepalanya bertanduk
Semut kuat kepalanya besar
Tapi jangan seperti cacing
Tak tau mana kepala mana ekor
Sesobek angan-angan terselip di saku
Masih untung saku tak bolong
Meski kusam dan lapuk
Namun mata masih sanggup membaca
Orang buta malah melihat
Orang waras malah buta
Karena mata sesungguhnya
Kadang melihat kadang buta
Ada apa dengan dirinya
Egois tapi bijaksana
Korbannya bingung dengar suara
Suara hati harus di turuti
Malam silih berganti
Siangpun tak mau berhenti
Waktu terus maju
Kini kau jadi milikku
Likuan hidup mampir dan pergi
Selalu begitu setiap hari
Hariku kini berseri
Moga akan selalu abadi
Ketika kucingku beranak
Aku girang lupa daratan
Kucing kecil ku kecup dan ku cium
Malah senyum buatku senang
Hari ini aku girang
Bukan karena anak kucing
Hari ini aku girang
Bukan karena hariku berseri
Hari ini aku girang
Bukan karena kau jadi milikku
Hari ini aku girang
Bukan karena jadi korban suara hati
Hari ini aku girang
Bukan karena angan-angan
Hari ini aku girang
Bukan karena jadi banteng atau semut
Hari ini aku girang
Bukan karena jadi orang gagah
Hari ini aku girang
Bukan karena buang kegelisahan
Tapi hari ini aku girang
Karena ulang tahunmu sayang
Aku ingin kecup dan cium kamu
Seperti kucing kecilku
Selamat ulang tahun
Lintang_Kemukus 03 Mei 2008